Andinaya Berbagi Cerita

Keluarga bagiku adalah prioritas. Bukan pilihan.. Adalah sesuatu yg salah jika menomorduakan keluarga Terlebih dgn pekerjaan dan hobi Seorang bapak mestinya dapet memprioritaskan anak dan istrinya Bahkan dari pekerjaan dan kesibukan yg digilainya Bukan berarti ia jadi tidak bisa fokus pada mimpinya Coba lihatlah rasulullah yg dapat menempatkan segala sesuatunya proporsional Maka aku heran jika melihat seorang workaholic yg anteng bekerja lembur hingga tak tentu arah jam berapa Sesekali tak apa Tapi kan bisa dibawa ke rumah Bekerja sambil melihat perkembangan anak Dan sesekali menemani sang istri dirumah Ingatlah family time Atau gausah dirumah Bisa sesekali janjian keluar bersama anak2 Misal sang bapak sepulang dari kantor janjian menginap dihotel bersama istri dan anak Ya sekedar buat suasana baru Apalah kegiatannya Yang pasti family time tetap harus ada Bahkan ini pun berlaku utk segala passion Intinya menjadi manusia yg paling bahagia Adalah manusia yg banyak m

Seperti halnya kota kota lain di luar jawa Pontianak kota yg besar Kota yg jalannya lebar lebih besar dari d bandung Kota yg masih fresh dgn udaranya yg panas tapi juga basah Ciri khas kota yg dilewati oleh sumbu khatulistiwa Yang membedakan kota ini adalah terdapat darahku disini Yaitu kakak kandung dan ponakanku Itulah yg membuat pontianak serasa rumah Karena darah akan tetap kental dimanapun dia berada Karena darah bertautan meskipun berbeda tempat Karena darah menyimpan memory masa kecil yg saling memanggil Karena itulah darah

Senja dihari Jumat 7 Agustus 2015 Suara klakson mobil berbunyi Redu redam Di kanan dan di kiri Semua berebut jalan Mencari peluang Sebuah kompetisi pun dimulai Aku menatap jalan Yang seolah tak berujung Hanya kendaraan disamping depan dan belakangku Kadang aku terjebak diantara dua mobil, gerobak, becak bahkan motor Aku menghela nafas panjang Ketika harus berada dibelakang becak Yang tidak suka ketika di salip Tapi ia pun tidak dapat berlari kencang Sudah sebulan ini drama lalu lintas aku lalui Tapi lima hari ini seolah puncaknya Pulang menjelang magrib menjadi rutinitas Berteman dengan deru knalpot dan bau mesin Dengan manusia manusia yg kehausan Haus kegiatan Haus pulang Haus istirahat Hingga lamunan-lamunan menemani perjalnan pulangku Mungkin drama lalu lintas ini akan senantiasa menjadi bagian dari kehidupan Sedekah jalan bagi kendaraan yg mau lewat Berbagi jalan bagi yg terburu buru Dan butiran2 bening meluncur begitu saja Ditengah lamunan dan kemaceta

Senja dihari Jumat 7 Agustus 2015 Suara klakson mobil berbunyi Redu redam Di kanan dan di kiri Semua berebut jalan Mencari peluang Sebuah kompetisi pun dimulai Aku menatap jalan Yang seolah tak berujung Hanya kendaraan disamping depan dan belakangku Kadang aku terjebak diantara dua mobil, gerobak, becak bahkan motor Aku menghela nafas panjang Ketika harus berada dibelakang becak Yang tidak suka ketika di salip Tapi ia pun tidak dapat berlari kencang Sudah sebulan ini drama lalu lintas aku lalui Tapi lima hari ini seolah puncaknya Pulang menjelang magrib menjadi rutinitas Berteman dengan deru knalpot dan bau mesin Dengan manusia manusia yg kehausan Haus kegiatan Haus pulang Haus istirahat Hingga lamunan-lamunan menemani perjalnan pulangku Mungkin drama lalu lintas ini akan senantiasa menjadi bagian dari kehidupan Sedekah jalan bagi kendaraan yg mau lewat Berbagi jalan bagi yg terburu buru Dan butiran2 bening meluncur begitu saja Ditengah lamunan dan kemaceta