Make priority on ur family

Keluarga bagiku adalah prioritas.
Bukan pilihan..
Adalah sesuatu yg salah jika menomorduakan keluarga
Terlebih dgn pekerjaan dan hobi
Seorang bapak mestinya dapet memprioritaskan anak dan istrinya
Bahkan dari pekerjaan dan kesibukan yg digilainya
Bukan berarti ia jadi tidak bisa fokus pada mimpinya
Coba lihatlah rasulullah yg dapat menempatkan segala sesuatunya proporsional
Maka aku heran jika melihat seorang workaholic yg anteng bekerja lembur hingga tak tentu arah jam berapa
Sesekali tak apa
Tapi kan bisa dibawa ke rumah
Bekerja sambil melihat perkembangan anak
Dan sesekali menemani sang istri dirumah
Ingatlah family time
Atau gausah dirumah
Bisa sesekali janjian keluar bersama anak2
Misal sang bapak sepulang dari kantor janjian menginap dihotel bersama istri dan anak
Ya sekedar buat suasana baru
Apalah kegiatannya
Yang pasti family time tetap harus ada
Bahkan ini pun berlaku utk segala passion

Intinya menjadi manusia yg paling bahagia
Adalah manusia yg banyak membawa manfaat bagi sesama
Terutama keluarga
Bermanfaat bagi orang2 terdekat harus dinomorsatukan
Sungguh perumpamaan keluarga adalah bagaikan bola keramik sementara pekerjaan impian dan hobi adalah bola plastik
Ia tidak akan hancur jika kau lepaskan sejenak
Tetapi suami anak dan istrimu bisa hancur jika tidak kau bina kau perhatikan dan kau beri porsi lebih
Prioritaskanlah
Bahkan anak2mu kelak dapat menjadi jalan syurgamu
Begitulah sejenak
Menjadi bermanfaat utk suami; istri; anak dan orangtua serta saudara kandung adalah nomor satu

Demikian the end

Komentar

  1. Iseng masuk g+ eh blognya senior xixixi
    Nice one Ndin, about priority, I guess everyone should have known which needs to be prioritize and not. It's different for everyone eh.

    BalasHapus
  2. Iseng masuk g+ eh blognya senior xixixi
    Nice one Ndin, about priority, I guess everyone should have known which needs to be prioritize and not. It's different for everyone eh.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAHULUKAN KONTEN DARI KEMASAN

Tentang Membangun Biro Konsultan SDM Part 1

Diantara Ekspektasi dan Realita