Monolog Seorang

Wanita itu terpekur di meja kerjanya..
Lintasan pikiran terbersit dalam dirinya
Sudah kesekian kali seorang asing membisikan padanya..
Nasehat berkenaan dengan jodoh dan kehidupannya kedepan..

Sungguh sudah ada yang dihatinya
Karena berkali-kali kejadian mengingatkannya pada lelaki tersebut
Tetapi juga ada keraguan dan tanya
Maka dipilihnya satu nasehat yang dirasa kepastiannya
Yaitu untuk berserah diri, dan membuka hati

Karena bisa jadi bukan orang yang dikehendakinya
Dan tidak ada yang tahu masa depan
Bahkan berencana pun bisa tidak terealisasi
Tetapi satu yang wanita itu pegang
Bahwa rencana Allah adalah lebih baik dari rencananya
Dan ia pun ingat bahwa waktunya akan cepat
Dan bahwa pertolongan Allah adalah dekat

Wanita itu mendongakan wajah kepada monitor flat
Yang menampilkan pekerjannya
Satu amanah yang dititipkan Allah padanya
Amanah didunia..
Peran yang ia jalankan saat ini tidak lagi sesederhana sebelumnya
Ia tidak hanya bertanggungjawab pada dirinya
Tetapi pada staff dibawahnya
Pada atasannya
Dan orang-orang yang sebagian rezekinya ada padanya
Maka tidak bisa ia memilih untuk lemah dan melemahkan diri

Segala hal mestilah ia pikirkan baik buruknya
Dan yang jelas tidak boleh bergeser dari aturan Allah
Ia menghela nafas.. ia tidak tau jawabannya..
Pun jalan menuju jawaban tersebut..
 Yang ia tahu bahwa yang memang untuknya akan datang padanya tanpa dijemput dan yang bukan untuknya akan menjauh meski tak diminta
Dan ia sudah belajar bahwa orang baik akan mendapatkan yang baik pula sepanjang ia terus menjadi baik
Dan ia sudah belajar bahwa dibalik kesulitan ada kemudahan

Maka ia menguat-nguatkan diri agar tetap bersabar sampai ketetapan Allah datang padanya

15.10.2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAHULUKAN KONTEN DARI KEMASAN

Tentang Membangun Biro Konsultan SDM Part 1

Diantara Ekspektasi dan Realita