Mendobrak Paradigma Kedokteran: Inisiatif Perubahan yang Berasal dari Bawah



“The purpose of a doctor or any human in general should not be to simply delay the death of the patient, but to increase the person's quality of life.”


Cuplikan kalimat diatas berasal dari Film terkenal di tahun 1998, Patch Adams yang diperankan oleh Robin Williams sebagai Tokoh Hunter “Patch”Adams. Film ini berkisah tentang seorang mahasiswa kedokteran yang memiliki paradigma yang berbeda dari senior-senior kedotekteran pada umumnya. Hal ini terlihat dari ungkapannya yang terkenal sebagaimana disebut diatas. Bagi Adams, tugas seorang dokter lebih dari sekedar menyembuhkan penyakit. Lebih jauh adalah meningkatkan kualitas hidup dari pasiennya.

Paradigma ini sangat kontras dengan paradigma yang turun temurun diwariskan di lingkungan kedokteran. Walcott, yang merupakan Dekan dari Fakultas Kedokteran di Medical College of Virginia, menyebutkan dalam pidato penyambutan mahasiswa baru, dimana Adams menjadi salah satunya:
“It is human nature to lie, take shortcuts, to lose your nerve, get tired, and make mistakes. No rational patient would put his trust in a human being, and we’re not going to let him. It is our mission here to rigorously and ruthlessly train the humanity out of you and make you into something better. We’re going to make doctors out of you.
Dari pidato dan beberapa adegan dalam film tersebut, dapat disimpulkan bahwa paradigma turun termurun yang bertahan di lingkungan kedokteran melihat tugas utama seorang dokter adalah menunda kematian. Apa pun dilakukan untuk membuat pasien tetap hidup. Paradigma tersebut mempengaruhi alam bawah sadar para dokter sehingga memperlakukan pasien seperti mesin. Para dokter di masa tersebut, berpendapat bahwa sifat alami manusia adalah pembohong, pengecut, pemalas, mudah lelah, dan pembuat kesalahan. Fokus para dokter dimasa itu adalah menangani penyakit tanpa memperhatikan kondisi psikologis dari pasien tersebut.

Kontras dengan tradisi tersebut, Adams masuk dengan membawa paradigma baru yang lahir dari cita-cita luhur menolong sesama. Sejatinya, paradigm ini yang menggerakannya untuk menjadi seorang dokter. Paradigma yang lahir tumbuh ketika ia tinggal di Fairfax Hospital Psychiatric Ward. Tempat rehabilitasi bagi penderita gangguan mental. Di tempat itu pula Adams membentuk keyakinan bahwa dengan membantu orang lain ia dapat melupakan masalah pribadinya dan keyakinan bahwa fokus yang terlalu kuat pada inti masalah tidak akan membuat seseorang menemukan solusinya.

Paradigma Adams tersebut mempengaruhinya dalam memperlakukan pasien. Rudy, pasien pertama yang ia tangani dengan pendekatan baru, berupa pemberian obat-obatan dan persahabatan. Rudy ialah teman sekamarnya ketika mereka menghuni Fairfax Hospital Psychiatric Ward. Keberhasilannya menangani Rudy menghasilkan kepuasan dan kebahagiaan dalam dirinya dan membulatkan tekadnya untuk menjadi mahasiswa kedokteran demi menolong lebih banyak jiwa, sesuai ungkapannya kepada dr. Park psychiatry yang menanganinya dalam film tersebut:

“…Last night with Rudy, I connected to another human being. I want more of that. I want to learn about people, help them with their troubles.”

Perubahan paradigma yang dibawa oleh Adams bersifat transformasional, radikal, dan fundamental mengubah inti, Paradigma tersebut bukan bentuk pengembangan dari paradigma sebelumnya tetapi mengubah inti dari keberadaan dokter. Bukan untuk menghindari kematian lebih jauh meningkatkan kualitas hidup orang lain. Paradigma ini menghasilkan dua perlakukan yang kontras, sebagai berikut:

No
Paradigma
Tugas Seorang Dokter
Pendapat tentang Pasien
Pendekatan Penyembuhan
1
Adams
Meningkatkan kualitas hidup pasien/ manusia
Pasien membutuhkan kebahagiaan untuk dapat sembuh dan meningkat kualitas hidupnya.
Melalui pemberian obat-obatan dan persahabatan.
2
Walcott
Menghindari kematian
Sifat alami manusia seperti mesin, tempatnya salah, kebohongan, dan kepengecutan.
Memberikan obat, treatment secara disiplin dan ketat.

Adams sebagai agen perubahan mendobrak paradigm yang selama ini bertahan di lingkungan kedokteran. Inisiatif perubahan yang ditunjukan oleh Adams memperlihatkan bahwa perubahan tidak selalu datang dari levet top management. Perubahan seringkali lahir dari inisiatif bottom level. Kendati begitu, Adams menyadari bahwa dirinya membutuhkan dukungan dari top level di sekolah kedokteran tersebut. Hal ini mempertemukannya dengan Dean Anderson, seorang yang berani memastikan status Adams sebagai mahasiwa kedokteran tetap berlaku ketika Dean Walcott berusaha mengeluarkannya dari sekolah kedokteran tersebut. Dean Anderson percaya bahwa Adams adalah mahasiwa yang cerdas dan patut dipertahankan.

Alasan Walcott mengeluarkan Adams merupakan akumulasi dari resistensi terhadap perubahan yang dibawa oleh Adams. Resistensi terhadap perubahan yang dialami oleh Walcott didasarkan pada kekhawatiran terhadap dampak perubahan, mempersepsikan dampak negatif terhadap perubahan tersebut bagi dirinya, dan kurangnya keyakinan bahwa perubahan dibutuhkan.

Keresahan Walcott terhadap perubahan yang dibawa oleh Adams mendorongnya untuk mengeluarkan Adams, seperti diungkapkan dalam percakapan berikut:

“Dean Walcott: Everything will be delineated in your letter of dismissal. You don’t fit in. There are standards and codes. You make the patients and everyone else around you uncomfortable.
Adams: I make you uncomfortable. I want to see my records.
Dean Walcott: They’re confidential. Only the staff is permitted to see them”

Percakapan ini menyiratkan keresahan Walcott terhadap keberadaan Adams. Klimaks dari film ini adalah ketika Adams berhadapan dengan panel dokter. Adams berusaha meyakinkan inisiatif perubahannya didasarkan pada ketulusannya menolong sesama dengan pendekatan yang lebih bersahabat. Usaha yang ditunjukan oleh Adams membuat panel dokter simpati dan memutuskan untuk tidak menahan kelulusannya sebagai dokter, sebagaimana cuplikan berikut.

“We find your methods less than appealing. Your appearance and demeanor do not reflect what we believe is necessary to earn the patient's trust and respect. You openly accuse us of adhering to time-honored practices that for years have been the backbone of the entire medical institution. However, we find no fault in your attempts to improve the quality of life around you, nor in your desire to expand upon existing medical practices and theories. We applaud your love of the patient. Your grades are among the highest in your class and, therefore, we find no merit in the decision to block your graduation from medical school. Now, along with your crass and disdainful behavior, you carry with you a flame, which one could only hope would spread through the medical profession like a brushfire.”

Kesuksesan perubahan yang dibawa oleh Adams menjadi inspirasi banyak orang sesudahnya. Setelah kelulusannya dari fakultas kedokteran, ia membuat rumah sakit gratis untuk banyak orang yang membutuhkannya. Tanpa bayaran ia melanjutkan impiannya untuk terus berjuang menolong sesama melalui pendekatan persahabatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAHULUKAN KONTEN DARI KEMASAN

Tentang Membangun Biro Konsultan SDM Part 1

Diantara Ekspektasi dan Realita