Pemulung di Pinggir Kota

Setelah sekian lama, tidak menulis lagi
Tetiba kangen.. kangen menulis.. kangen meluangkan waktu untuk ini lagi..

Jadi, sekarang kita mulai lagi yaa menulis tentang hikmah kehidupan
Yang tersirat dari beberapa menit yang krusial
Dari kejadian sehari hari yang ringan
Tetapi membawa hal yang spesial

Jadi hari itu, seperti biasa aku dan suamiku pulang
Setelah bekerja seharian mencari berlian
Kami bersama memutuskan untuk menyudahi urusan duniawi
dan kembali ke tempat peristirahatan untuk bertemu dengan buah hati

dalam perjalanan hari itu
semua nampak serupa 
terkecuali saat melalui jalan setapak di langit senja
aku kala itu melihat sesuatu yang berbeda

Seorang ibu, dengan pakaian lusuh berjalan Sebelah kiri jalan
di trotoar yang berdempet dengan selokan pinggir kota
Pakaiannya nampak kotor dengan beban unggukan karung dipunggungnya
aku melihat pemulung yang baru pulang dari mencari sampah

disebelahnya aku melihat langkah-langkah kecil berjalan
tidak sedikitpun aku melihat langkahnya lemas
ya, seorang anak kecil sedang berjalan dengan tangannya menuntuh jari jemari ibunya
sama sekali aku tidak melihatnya berbeda dengan anak anak kecil lainnya

aku merasakan kegembiraan dalam hati anak tersebut
berjalan menyusuri kota dengan sang ibu
aku tidak melihatnya berbeda dengan anak kecil lain kala itu

terharu yang kurasakan
seorang anak kecil menjelang magrib
menemani ibunya berjalan
setelah bekerja mengumpulkan sampah

langkahnya nampak berani
tidak tampak sedikitpun takut
sedang dadaku bergemuruh sepi
aku khawatir akan kmungkinan kesulitannya kelak yang perlu dihadapi

tentang sekolahnya
kehidupan yang mungkin tidak mudah
tetapi sembari berdoa pula
semoga langkah kecil tersebut tetap menemukan cahaya
dan memiliki masa depan yang berwarna
agar tidak berbeda dengan anak kecil lainnya

yang jelas tanpa disadari oleh mereka
aku dan suami merasakan sebuah makna
sambil sedikit berbisik suamiku berkata, "mengharukan ya bun"
aku tersenyum sembari mendekapnya erat dan berdoa yang terbaik bagi mereka


Jakarta, 09 Mei 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN DULU DAN SEKARANG

Tidak Semua Emosi Layak Diperjuangkan

Mendobrak Paradigma Kedokteran: Inisiatif Perubahan yang Berasal dari Bawah