Tentang Membangun Biro Konsultan SDM Part 1

Ini tentang cita citaku membangun sebuah biro konsultasi Psikologi..
Cita cita ini mulai muncul pada pertengahan masa kuliah di S1..
Kira-kira tahun 2008 awal.. Tepatnya pada pertengahan Tingkat 2..
Pada saat itu aku belum tau bagaimana mewujudkannya..
Belum lagi soal mimpi-mimpiku yang lain.. kuliah lagi dengan biaya sendiri.. kemudian menjadi dosen..

Random kiranya semua mimpi itu, dan aku pada saat itu belum menemukan benang merah antara masing-masing mimpi..

Aku menyelesaikan kuliah S1 tepat 3,5 tahun dan bekerja pada sebuah BUMN.
Tepat 2 tahun setelah aku bekerja disana yaitu tahun 2012, aku mulai melihat kemungkinan terwujudnya salah satu mimpiku yaitu kuliah lagi.
Mengambil kuliah MBA sebenarnya bukanlah pilihan utama.. Aku ingin melanjutkan kuliah di Psikologi.
Dan aku tidak menyesal, karena ternyata memang ilmu manajemen berguna untuk batu tumpuan mimpiku selanjutnya yaitu biro konsultan.. dan menjadikan impianku to become lecturer semakin terarah..
Maka dengan begini aku akan menjadi dosen praktisi sehingga bisa memiliki waktu luang yang akan aku gunakan untuk membangun biroku kelak..

Aku mengenal fenomena bisnis, belajar mengenai strategi perusahaan, dan kasus-kasus yang real terjadi dalam dunia bisnis..
Bersyukurlah aku masuk jurusan ini. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui..
Bagian yang paling berat adalah ketika mengerjakan tesis yaitu saat ini..
Semoga saja aku dapat menyelesaikannya tepat waktu dan wisuda di Bulan April 2015..

Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan sertifikasi dan membangun networking yang tepat sasaran..
Dan itu menjadi salah satu resolusiku di tahun 2015..
Yang penting memang niat dan ikhtiar.. dan doa itu tetap menjadi yang utama!
Oke then.. let start it!
Mulai dengan mendaftar sertifikasi yang akan menjadi incaranku ditahun 2015..
Dan semoga biro konsultasi tersebut bisa diwujudkan di Tahun 2018..






Bandung, 29 Desember 2014
-aya-


Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAHULUKAN KONTEN DARI KEMASAN

Diantara Ekspektasi dan Realita