Pernikahan dan Ujiannya

Setiap fase kehidupan manusia sebenarnya adalah ujian. Selalu seperti itu. Termasuk dalam pernikahan. Adalah ujian. Hal yang berbeda adalah tidak setiap orang menyadari bahwa menikah itu memasuki gerbang ujian. Dan tidak setiap ujian dalam pernikahan dimaknai sebagai ujian, melainkan sebagai permasalahan. Sesuatu yang dianggap masalah dimaknai oleh hati dan pikiran sebagai sesuatu yang tidak mengenakan dan bagaikan sesuatu beban. Berbeda jika dipandang sebagai ujian, kalau dulu semasa sekolah ujian adalah perlu diselesaikan dengan perjuangan. Dimana seseorang pasti lah buka buku, cari teori, menghapal melakukan pemahaman dan berusaha mati-matian. 

Sekarang coba perhatikan dalam pernikahan, tentu tidak jarang seseorang yang mengalami ujian dalam pernikahannya lalu memilih menyerah diawal. Jika ini sebuah ujian, yang bersangkutan memilih menyerah pada nomor awal, baru 10 pilihan ganda sudah menyerah katakanlah seperti itu. Apakah sudah berusaha dan berjuang? Apakah sudah berusaha dengan berbagai cara? Ini lah yang perlu dipertanyakan kembali oleh masing-masing diri yang ingin pernikahannya selamat sampai maut memisahkan. Berjuang artinya adalah mengorbankan banyak hal, materi, hati, dan lainnya. Mencoba berbagai cara untuk kembali. Mencoba berbagai cara untuk menyelesaikan. 

Dalam menyelesaikan ujian dalam pernikahan, akan sangat baik jika seseorang tidak menjadikan anak sebagai alasan untuk bertahan. Sangat menyakitkan tentunya seorang anak yang melihat begitu tersiksanya orangtua mereka karena dirinya. Lakukan perjuangan itu karena kita mau, karena kita ingin karena memang perlu diperjuangkan dan berharga untuk diperjuangkan. Selain itu akan memberikan energi untuk kita. Pemaknaan seperti itu juga membuat seseorang menggali lebih dalam makna pernikahan dalam dirinya, mengajak pasangannya untuk merenung kembali makna berumah tangga yang mereka putuskan untuk lalui pada saat akad nikah. Hal tersebut kemudian membawa pasangan untuk senantiasa positif melihat ujian dalam pernikahannya. Bahwa mereka akan dapat melaluinya, bahwa ini semua akan selesai dan lainnya dimaknai sebagai hal yang positif. Hal ini juga berdampak lebih baik untuk jiwanya, dan akhirnya ujian dipandang sebagai sesuatu yang perlu diselesaikan dan terlepas dari sisi personal pasangannya. Okeh ini ujian dari pernikahan yang kami jalani, lalu bagaimana menyelesaikannya. Indah bukan jika setiap pasangan seperti itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAHULUKAN KONTEN DARI KEMASAN

Tentang Membangun Biro Konsultan SDM Part 1

Diantara Ekspektasi dan Realita